KENAPA PERBUATAN DOSA MERUGIKAN HAMBA

Oleh: Abu Sa’ad Iskandar LC.

Dosa memiliki ciri dan tanda yang disebutkan oleh sahabat Nabi,Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas’ud Abdullah bin Abbas dengan mengatakan; semua yang yan diancam oleh Allah dengan menimpakan hukuman bagi pelakunya apakah hukuman hukuman didunia ataupun diakhirat, diancam dengan terlaknat dan terusir dari kasih sayang Allah U

Meninggalkan perbuatan dosa akan mendapatkan pahala, jika seorang tersebut berada pada posisi tergoda dan ada keinginan kuat untuk melakukannya, sebagaimana Nabi Yusuf, dengan posisinya yang aman dari pandangan manusia untuk bebas melakukan dosa dan posisinya tergoda oleh istri seorang menteri Mesir dan beliau juga berada pada posisi puncak kekuatan seorang pemuda, tapi ternyata dia tinggalkan maksiat tersebut.

Sarana bagi perbuatan yang haram juga menjadi haram, apabila sebuah benda yang dipakai dan dikonsumsi pada awalnya boleh, tapi apabila digunakan untuk perbuatan dosa, maka yang tadi yang dibolehkan berubah menjadi perbuatan ataupun bendanya diharamkan.

Melakukan dosa karena merasa aman dari pandangan manusia akan menambah beratnya hukuman atas dosa tersebut, sementara seorang melakukan dosa sebenarnya dia dilihat dan diperhatikan oleh Allah subhanahu wata’ala, Allah berfirman:

يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ

Artinya: “…mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak akan bisa bersembunyi dari Allah…”.(QS; An-Nisa: 108)

Diantara pelaku dosa merasa tidak diawasi oleh Allah dan padahal Allah selalu mengawasi gerak-gerik manusia dimanapun dan kapanpun, Allah U berfirman:

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

Artinya: “… Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati”. (QS; Ghofir: 19)

Yang dimaksud dengan pandangan mata yang khianat adalah pandangan yang dilarang, seperti memandang kepada wanita yang bukan mahramnya. Ulama menjelaskan bahwa seorang yan memandang yang haram, maka orang tersebut bisa saja tidak diperhatikan orang lain, tapi dia memampaatkan kelengahan orang lain yang tidak melihatnya.

Tidak ada manusia yang suci dari dosa, tapi seorang mukmin jika melakukan dosa, dia akan merasa dosa tersebut akan menimpanya, ibarat seorang  yang berada dibawah gunung yang tinggi, dia merasa gunung tersebut akan menimpanya,

Jika Allah bongkar dosa tersebut maka kita akan terhina dihadapan manusia dan martabat dan wibawa kita akan hancur

Dosa-dosa yang kita lakukan, sebagiannya tidaklah dibongkar oleh Allah, karena Allah menginginkan agar hamba-Nya bertaubat dan membersihkan kotoran maksiat yang melekat pada dirinya dan Allah menerima taubat walaupun dosa hamba-Nya tersebut sebanyak buih dilautan atau sepenuh bumi, Allah U mengatakan :

يابن آدم ، لو أتيتني بقراب الأرض من الخطايا ثم لقيتني ثم لقيتني لا تشرك بي شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة

Artinya: “.. Wahai anak adam, kalaulah engkau membawa dosa sepenuh bumi kesalahan, kemudian engkau wafat tidak berbuat syirik, tentulah aku berikan pengampunan sebesar bumi pula”. (HR; Turmuzi: beliau menghasankannya )

Panggilan untuk membersihkan diri dari dosa datang dari Allah yang menciptakan manusia, karena Allah mengetahui bahwa tidak ada manusia yang tak berdosa,

يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ

Artinya; “…Wahai Hamba-Ku sesungguhnya engkau melakukan dosa siang dan malam, Akulah yang mengampunkan semua dosa, maka mintalah ampun atas dosa-dosamu..”(HR; Muslim, nomor: 2577)

Dosa-dosa ataupun maksiat dibagi oleh Allah menjadi dua macam secara garis besar, yaitu:

Dosa-dosa besar, dosa besar disebut besar karena begitu besarnya kerusakan yang diakibatkan oleh perbuatan tersebut, kerusakan yang ditimbulkan oleh nya menyentuh dan bahkan menusuk lima hal yang  dipelihara oleh Allah yaitu berupa akal, kehormatan, nyawa, keturunan dan Agama, Allah U menyebut dosa-dosa besar sebagai “Penghancur”, dosa besar juga disebut sebagai kekejian baik yang dilakukan dengan diam-diam ataupun terang-terangan , dosa besar merupakan pencetus permusuhan

Ulama menyebutkan bilangan dosa besar sampai jumlahnya tujuh puluhan dosa besar, dan pokok pokok terbesarnya ada tujuh macam dosa yang menghancurkan, seperti yang diberitakan oleh Abu hurairoh, Rosulullah r bersabda:

«اجْتَنِبُوا السَّبْعَ المُوبِقَاتِ»، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: «الشِّرْكُ بِاللَّهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ اليَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ المُحْصَنَاتِ المُؤْمِنَاتِ الغَافِلاَتِ»

Artinya: jauhilah oleh kamu sekalian tujuh yang menghancurkan, sahabat bertanya: apa sajakah ya Rosul ? beliau menjawab: berbuat syirik( menyekutukan Allah dengan makhluk), sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah tanpa ada pembenar dari Allah, memakan hasil riba, memakan harta anak yatim, kabur dari medan perang jihad, menuduh wanita yang baik baik melakukan dosa zina.”( HR; Bukhori, nomor: 2766)

إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الكَبَائِرِ الشِّرْكُ بِاللَّهِ، وَعُقُوقُ الوَالِدَيْنِ، وَاليَمِينُ الغَمُوسُ

Artinya: dosa yang paling terbesar, menyekutukan Allah, durhaka kepada orangtua, sumpah bohong”. (HR; Turmuzi, nomor : 3020)

أَكْبَرُ الكَبَائِرِ: الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ، وَقَتْلُ النَّفْسِ، وَعُقُوقُ الوَالِدَيْنِ، وَقَوْلُ الزُّورِ، – أَوْ قَالَ: وَشَهَادَةُ الزُّورِ

Artinya: dosa yang paling terbesar adalah : syirik, membunuh jiwa dan berkata palsu.” ( HR; Bukhori, nomor: 6871)

Kedua: Dosa-dosa al-lamam (اللَّمَمَ) : dosa yang menyebabkan tercorengnya keindahan iman seseorang, dialah dosa –dosa  yang bisa mengantarkan kepada dosa besar dan menjurus kepada dosa besar( menjurus kepada perzinahan, pembunuhan, kesyirikan, lesbian, homoseksual), seperti melakukan tindakan asusila,melecehkan perempuan tapi tidak sampai tindakan zina, menonton pornografi, pornoaksi, menonton hal-hal vulgar dalam film-film.

Semua dosa yang bisa merusak seseorang, menghambat kearifan, kebijaksanaan dan kreatifitas dalam mengelola alam semesta,

Lihatlah Nabi Yusuf ketika tergoda oleh Istri seorang menteri mesir, dan dialah sudah hampir saja melakukan perbuatan zina, lalu Allah bangunkan beliau dari kondisi mabuk asmara dengan tanda-tanda dan kode khusus dari Allah, lalu beliau mengatakan:

قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ

Artinya:”… Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang bodoh.”(QS; Yusuf: 33)

Begitulah dosa al-lamam membuat seorang hamba semakin kekanak-kanakan (tidak bijak), tidak kreatif,  malas dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan wajib dan untuk kebaikan hidupnya, semakin lalai dari tugas-tugas yang diembannya.

Dosa lamam disebut juga dosa tidak berat, tapi Janganlah melihat dosa karena dosa tersebut kecil ataupun ringan tapi lihatlah kepada siapa kita berdosa, Dialah Allah Robb Kita

 

Posted on September 11, 2019, in Tarbiyatunnafs and tagged . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar